Rabu, 23 November 2016

MAKALAH PENDUDUK, MASYARAKAT DAN BUDAYA


MAKALAH PENDUDUK MASYARAKAT DAN BUDAYA


Hasil gambar untuk logo gunadarma

DI SUSUN OLEH :
INTAN MELDA M
13116544

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN
SISTEM INFORMASI
2016


BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Semakin berkembangnya kemajuan teknologi dan kehidupan sosial di masyarakat dapat menimbulkan berbagai masalah di berbagai bidang. Kemajuan teknologi  dan kehidupan sosial berdampak dalam hal Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruk terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpegaruh pula terhadap kebudayaan daerah atau kebudayaan lokal.
Kebudayaan merupakan suatau kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah. Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.

2. RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan Penduduk dan bagaimana Pertumbuhannya?
2.      Apa yang dimaksud dengan Kebudayaan dan Kepribadian

3.  TUJUAN PENULISAN

1.      Tujuan  dari menulis makalah ini adalah memberikan wawasan baru terhadap  penulis khususnya dan pembaca yang membaca karya ilmiah ini umumnya
2.      Agar lebih mengetahui definisi pengertian Penduduk, Masyarakat Dan Kebudayaan
3.      Agar dapat mempertahankan kebudaya nasional indonesia agar tidak direbut bangsa lain
4.      Makalah ini ditulis untuk memenuhi  salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah dan tugas Ilmu Sosial Dasar.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penduduk dan pertumbuhannya

Penduduk adalah orang atau sekelompok orang yang tinggal di suatu tempat. Adapun yang dimaksud penduduk Indonesia adalah orang-orang yang menetap di Indonesia
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya, karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap sosial ekonomi suatu daerag atau negara bahkan dunia. Pertambahan penduduk yang tidak dapat diimbangi dengan pertambahan fasilitas akan menimbulkan masalah – masalah misalnya bertambah tinggi agka pengagguran, semakin meningkatnya tingkat kemiskinan serta timbul berbagai kejahatan dan kriminalitas lainya,
Adapun Faktor-faktor yang  mempengaruhi pertubuhan penduduk yaitu :

1.      Fertilitas (Kelahiran)

Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:
1.      Pengukuran fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
a.       Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
b.      Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
c.       Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
d.      Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
  2.   Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukurannya adalah:
a.  Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
b.  Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
2.      Mortalitas (Kematian)

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan.

3.      Migrasi

Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayah.

Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :

a.       Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
b.      Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
c.       Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
d.      Pencemaran Lingkungan
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
Macam-Macam Migrasi dan Proses Migrasi

Berikut adalah macam-macam migrasi :
            A.   Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
            Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam suatu daerah negara
            tertentu.
B.    Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
            Transmigrasi adalah perpindahan penduduk antarpulau dalam suatu negara
C.  Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di negara lain.
Jenis-Jenis Struktur Penduduk

1.      Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
2.   Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
3.     Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.

Bentuk Piramida Penduduk

a.       Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia.

b.      Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.

c.       Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.

 B. PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIANYA

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Saat ini, kebanyakan orang memahami gagasan “budaya” yang dikembangkan di Eropa pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gagasan tentang “budaya” ini merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara kekuatan Eropa dan kekuatan daerah-daerah yang dijajahnya. Mereka menganggap ‘kebudayaan’ sebagai “peradaban” sebagai lawan kata dari “alam”. Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat diperbandingkan; salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari kebudayaan lainnya.
Pada prakteknya, kata kebudayaan merujuk pada benda-benda dan aktivitas yang “elit” seperti misalnya memakai baju yang berkelas, fine art, atau mendengarkan musik klasik, sementara kata berkebudayaan digunakan untuk menggambarkan orang yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas. Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah musik yang “berkelas”, elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional dianggap sebagai musik yang kampungan dan ketinggalan zaman, maka timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah “berkebudayaan”.
Orang yang menggunakan kata “kebudayaan” dengan cara ini tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu dan menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia. Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang “berkebudayaan” disebut sebagai orang yang “tidak berkebudayaan”; bukan sebagai orang “dari kebudayaan yang lain.” Orang yang “tidak berkebudayaan” dikatakan lebih “alam,” dan para pengamat seringkali mempertahankan elemen dari kebudayaan tingkat tinggi (high culture) untuk menekan pemikiran “manusia alami” (human nature)
Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak dan “tidak alami” yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar manusia. Dalam hal ini, musik tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan “jalan hidup yang alami” (natural way of life), dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.
Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam dan konsep monadik yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap “tidak elit” dan “kebudayaan elit” adalah sama – masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan. Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai kultur populer (popular culture) atau pop kultur, yang berarti barang atau aktivitas yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang.
Selama Era Romantis, para cendekiawan di Jerman, khususnya mereka yang peduli terhadap gerakan nasionalisme – seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan Jerman, dan perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawan Kekaisaran Austria-Hongaria – mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam “sudut pandang umum”. Pemikiran ini menganggap suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini masih mengakui adanya pemisahan antara “berkebudayaan” dengan “tidak berkebudayaan” atau kebudayaan “primitif.”
Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan.
Pada tahun 50-an, subkebudayaan – kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya – mulai dijadikan subyek penelitian oleh para ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide kebudayaan perusahaan – perbedaan dan bakat dalam konteks pekerja organisasi atau tempat bekerja.
Teori-teori yang ada saat ini menganggap bahwa (suatu) kebudayaan adalah sebuah produk dari stabilisasi yang melekat dalam tekanan evolusi menuju kebersamaan dan kesadaran bersama dalam suatu masyarakat, atau biasa disebut dengan tribalisme.
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia.

DAFTAR PUSAKA

MKDU Ilmu Sosial Dasar

Selasa, 11 Oktober 2016

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDU


ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDU


MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDU

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_3nVw6V4LTtuGwOLlFgQRu-s9rg006KNOCJYNUiTNPTfkbEzZKBsbkSsM4Qf0v1wOB2ltOhjx3BItyKa6C8SnTg52nvQ_3aOanAsDDLpDJupHJaHbDCx4Wf5FC6DcYSWHs1GmM8fvunHg/s1600/logo_gunadarma.jpg

Di Susun Oleh :
Intan Melda M
13116544

FAKULTAS ILMU KOMPUTER
 DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Tuhan YAng Maha Esa, saya dapat menyelesaikan tugas softskill ini dengan ini yang berjudul " ISD sebagai salah satu MKDU". Dalam pembuatan penulisan ini menjelaskan pengertian ilmu sosial dasar sebagai salah satu MKDU. Seperti pepatah mengatakan "tak ada gading yang tak retak ", penulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu, kritik dan saran membangun dari semua pihak sangat di harapkan agar dapat mengahsilkan penulisan softskill yang lebih baik di kemudian hari. Akhir kata saya ucapkan Terimakasih dan semoga bermaanfaat




BAB I 
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Ilmu Sosial Dasar merupakan salah satu ilmu sosial yang dipelajari untuk mengatasi dan memecahkan masalah sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Pada dasarnya ilmu sosial dasar memberikan gagasan atas masalah atau kejadian yang terjadi pada masyarakat yang dapat kita kaji dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat.
ISD, sebagai bagian dari MKUD, mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. ISD sebagaimana dengan IBD dan IAD, bukanlah pengantar dispilin ilmu tersendiri, tetapi menggunakan pengertian-pengertian ( Fakta, Teori, Konsep ) yang berasal dari berbagai bidah keahlian untuk menanggapi masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

2.Tujuan

Tujuan Ilmu Sosial Dasar adalah  membantu  perkembangan pikir mahasiswa dan kepribadian agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap golongan adalah ::

  • Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah -masalah sosial yang ada dalam masyarakat
  • Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya
  • Menyadari bahwa setiap masalah sosialynag timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya dan mempelajarinya secara kritis-interdisipliner
  • Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

3.Sasaran

Ilmu sosial ini perlu dimiliki atau dipelajari oleh setiap kalangan, baik mahasiswa, pelajar, dan masyarakat.                   
karena dengan ilmu sosial dasar, kita bisa mengenal masalah-masalah sosial dan tahu tentang masalah sosial yang semakin berkembang.

Dengan ilmu sosial dasar itu menunjukan bahwa peran sebuah aspek perilaku dan tindakan sangat diperlukan untuk membuat kita mengenal sesama.




BAB II
 PEMBAHASAN

A. Ilmu Sosial Dasar Sebagai salah satu  MKDU
1.  Pengertian, ILMU SOSIAL DASAR dan ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Ilmu Sosial Dasar  adalah suatu ilmu yang menganalisa masalah – masalah Sosial yang timbul dan berkembang, yang diwujudkan oleh masyarakat dengan menggunakan pengertian – pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan ilmu Sosial
Berdasarkan dari macam-macam buku besar yang telah dijadikan sebagai   sumber  dan ilmu pengetahuan dibagi menjadi tiga yaitu:
a.       Natural Sciences (ilmu-ilmu alamiah)
b.      Sosial Sciences (ilmu-ilmu sosial)        
c.       Humanities (ilmu-ilmu budaya)

Dan dalam ilmu pengetahuan tersebut juga mempunyai suatu arti atau kajian yang mempunyai arti yang sangat banyak dan juga luas bisa dibilang kalau kita belajar ilmu penetahuan itu tidak aka nada habisnya dikarenakan semakin zaman berubah maka pola berpikir manusia pun akan berubah dikarenakan sudah berubahnya zaman dan juga unsur-unsur kebudayaan selain itu pun kode etik dan sopan santun tidak boleh ditinggalkan. Adapun pengertianya adalah :

  • Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science ), Ilmu yang bertujuan mengetahui keteraturan hukum yang terdapat di alam semesta ini, ilmu  ini menentukan analisis yang digeneralisasikan untuk mencari prediksi. Ilmu  ini tidak mungkin 100% benar dan 100% salah, kelompok ilmu alamiah yaitu : astronomi, fisika, Kimia, biologi, kedokteran dan mekanik
  • Ilmu-ilmu Social ( social science ), Ilmu yangmempelajari interaksi/hubungan antara manusia. Dan ilmu ini tidak mungkin 100% benar, hampir mendekati kebenarannya, kelompok ilmu sosiologi yaitu : sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum.­­­­­­­
  • Pengetahuan budaya (the humanities). Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi, dalam hal ini, metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan  pernyatan-pernyataan yang bersifat unik diunakan dan kemudian diberi arti. Pada umumnya semua itu terdapat tulisan-tulisan dan tidak ada sangkut pautnya dengan metode yang bersifat ilmiah.
2. Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial

Hubungan ILMU SOSIAL DASAR dengan IPS
Ilmu SOSIAL Dasar (ILMU SOSIAL DASAR) dan Ilmu Pengetahuan SOSIAL (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.
Adapun persamaan antara keduanya adalah :
1.      Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentinagn program pendidikan dan  pengajaran   
2.      Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
3.      Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan SOSIAL dan masalah Sosial.

  Hubungan ILMU SOSIAL DASAR dengan  ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial kedua-duanya mempunyai persamaan yaitu :
a)      Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/ pengajaran­
b)      Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
c)      Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial
d)      Adapun perbedaan antara keduanya adalah
a.   Ilmu Sosial Dasar diberikan diperguruan tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikam di sekolah dasar dan sekolah lanjutan
b.    Ilmu Sosial Dasar merupakan satu mata kulaih tunggal, Sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran
Ilmu sosial dasar sosial dasar diarahkan keada pembentuakn sikap dan kepribadian,
e)      Ilmu sosial dasar sosial dasar diarahkan keada pembentuakn sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.

3. Ruang Lingkup Ilmu SOSIAL Dasar
Ilmu Sosial Dasar meliputi dua kelompok utamam, studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga – lembaga sosial. yg terutama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedang yg kemudian terdiri atas ekonomi dan politik.
SASARAN STUDI ILMU SOSIAL DASAR adalah aspek – aspek yg paling dasar yg ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah – masalah yg terwujud dari padanya.
Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat
menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu,
Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.
Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan­-kenyataan sosial dibatasi pada konsep  dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah SOSIAL yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosiak. Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman” dan kosep “Kesatuan SOSIAL”. Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas, maka dapat kita pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat :
Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan Ilmus Sosial Dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok bahasan. Dari ke delapan Pokok Bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :

·         Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan
·         Masalah individu, keluarga dan masyarakat
·         Masalah pemuda dan sosialisi
·         Masalah hubungan antara warga negara dan negara
·         Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
·         Masalah masyarakat perkotaan danmasyarakat pendesaan
·         Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi
·    Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuram dan kesejahteraan masyarakat


 BAB III
 KESIMPULAN

Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah suatu program pelajaran yang dikembangkan di perguruan tinggi. Pengembangan Ilmu Sosial Dasar ini sejalan dengan memperluas pengembangan ide dan pembaruan sistem pendidikan yang bersifat dinamis dan inovatif. Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah ilmu-ilmu sosial yang digunakan dalam pendekatan sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah social yang berkembanag dalam kehidupan masyarakat

DAFTAR  PUSTAKA

Buku MKDU Ilmu Sosial Dasar