Minggu, 13 Januari 2019

SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN (Knowledge Bases System)



SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN (Knowledge Bases System)


DEFINISI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN

Suatu bidang dari ilmu yang mampu menyimpan pengetahuan dari para ahli. Sistem cerdas dapat menampung semua pengetahuan para pakar yang berkompeten dalam bidang yang berkaitan. Pengetahuan ini kemudian digunakan sebagai media konsultasi, pengetahuan yang dimiliki oleh sistem pakar ini kemudian digunakan sebagai dasar pertanyaan untuk konsultasi. kecerdasan buatan yang dirancang untuk membuat sebuah sistem pendukung keputusan dengan memasukkan unsur-unsur keahlian dari satu atau lebih orang pakar kedalam suatu konsep terprogram (Code Base Concept) dalam rangka pengambilan keputusan.

Contoh sistem berbasis pengetahuan diantara lain :

1.      Kemampuan untuk dapat dilatih

2.      Kemampuan mengolah data

3.      Mengingat kembali kondisi yang pernah dialami

4.      Kemampuan untuk menyimpan kepakaran seorang ahli 


SEJARAH SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN


Sistem Pakar petama kali dikembangkan oleh komunitas AI (Artificial Intellegence) pada pertengahan tahun 1956. Sistem Pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon (Sri Kusumadewi, 2003). GPS dan program-program serupa ini mengalami kegagalan dikarenakan cakupannya yang terlalu luas sehingga terkadang justru meninggalkan pengetahuan-pengetahuan penting yang seharusnya disediakan.

Pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL, oleh Edward Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN.

Pada awal tahun 1980-an, teknologi Sistem Pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar dilihat dari hasil menyatakan akan selalu mengalami perkembangan setiap tahunya


KONSEP SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN

Pakar adalah serang yang mempunyai pengetahuan, penilai, dan pengalaman dengan metoe yang khusus, serta mampu untuk menerapkan bakat dalam pemberi nasihat yang memecahkan masalah, pakar mempunyai beberappa konsep yaitu pertama, mampu memecahkan berbagai masalah dan yang kedua sebagai pakar relatif

Biasanya pakar manusia mampu melakukan hal berikut :   Mengenali dan merumuskan persoalan, Memecahkan persoalan dengan cepat dan tepat, Menjelaskan solusi tersebut, Belajar dari pengalaman, Menyusun ulang pengetahuan, Membagi-bagi aturan jika diperlukan, Menetapkan relevansi Keahlian adalah pengetahuan ekstensif yang spesifik terhadap tugas yang dimiliki pakar.

Keahlian sering dicapai dari pelatihan, sering membaca, dan mempraktikkan. Keahlian terkadang mencakupi pengetahuan eksplisit, misalnya teori yang dipelajari dari buku teks atau kelas, dan pengetahuan implisit yang diperoleh dari pengalaman. Pengembangan sistem pakar dibagi menjadi dua generasi. Rata-rata sistem pakar di generasi pertama menggunakan aturan jika-maka untuk merepresentasikan dan menyimpan pengetahuannya. Sistem pakar generasi kedua sangat lebih fleksibel dalam mengadopsi dan membrikan banyak representasi pengetahuan juga metode pertimbangan. 

Pengalihan dari beberapa ahli media elektronik contohnya komputer yang mana diahlikan lagi pada orang yang tidak ahlinya yang mana merupakan wujud tujuan utama pada sistem berbasis pengetahuan, pada proses ini membutuhkan 4 kategori aktivitas yaitu : pengetahuan tambahan (komputer), inferensi pengetahuan dan pengalihan pengetahuan kepada user, lalu pengetahuan disimpan di komputer yang biasa disebut basis pengetahuan

Salah satu fitur yang dimiliki sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar. Apabila kemampuan ini  sudah diterapkan pada keahlian dan sebagai basis pengetahuan juga tersedia dalam program yang mampu nantinya akan mengakses basis data, maka komputer harus bisa membuat program untuk metode inferensi. Proses inferensi yang diterapkan dalam bentuk motor inferensi (inference engine). Dan setiap sub sistem mempunyai sifat dari sistem tersendiri yaitu untuk menjalankan suatu fungsi pada sistem tertentu yang akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

Ada beberapa alasan untuk suatu perusahaan bila ingin mangadopsi sistem pakar, untuk yang pertama yaitu sistem pakar di suatu perusahaan/instansi bisa pensiun, keluar, atau telah meninggal. Kedua, pengetahuan harus didokumentasikan atau juga dianalisis. Dan yang terakhir pendidikan serta pelatihan adalah hal penting tetapi merupakan tugas sulit. Karna sistem pakar memungkinkan pengetahuan ditransfer lebih mudah dengan biaya lebih rendah. 


PENJELASAN DAN CONTOH STUDY KASUS DI DUNIA NYATA

Yaitu dari study kasus yang saya cari, adalah pembuatan Sistem pakar untuk diagnosa penyakit pada saluran percernaan dengan berbasis pengetahuan yang merupakan (STUDI KASUS)

Dari Mahasiswa pascasarjana. Universitas Bina Darma, Palembang.

Pada sistem pakar ini mana menganalisa sebuah sistem pakar  dengan masalah Bagaimana Membuat Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Pada Saluran Pencernaan Dengan Basis Pengetahuan dengan mengunakan bahasa pemrograman Delphi 2007”, sistem pakar ini digunakan untuk membantu dan mempermudah dalam mendiagnosis penyakit yang berhubungan dengan pencernaan, adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini bersifat desktifsi atau suatu metode mengungkapkan fakta suatu masalah dan keadaan sebagai mana adanya dengan mengumpulkan data

Pada sistem pakar pendeteksi penyakit saluran pencernaan  berbasis dialog ini diberikan pembatasan masalah sebagai berikut:

·     Sistem pakar dibuat untuk mendeteksu penyakit saluran percernaan melalui mekanisme berbasis dialog

·      Pada basis dialog yang di gunakan hanya sebuah jawaban Ya atau Tidak karena basis pengetahuan dari suatu sistem pakar yaitu merupakan sebuah data yang pasti

·     Alur pada sistem pakar ini meliputi data penyakit, data konsultasi, data gejala, data pertanyaan, data keputusan data jawaban.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang bersifat deskrifsi, yaitu suatu metode atau usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagai mana adanya dengan mengumpulkan data


DAFTAR PUSTAKA


[1] Sistem Pakar. 2014. Pengertian dan Sejarah Sistem Pakar, http://contohsistempakar.blogspot.com/2014/10/pengertian-dan-sejarah-sistem-pakar.html

[2] Sopyan,Denis. 2008. Sistem Cerdas Berbasis Pengetahuan, http://denissopyan2004.blogspot.com/2008/11/21-sistem-cerdas-berbasis-pengetahuan.html

[3] Ilmu Hukum. 2011. Konsep Dasar Sistem Pakar,

[4] Wikipedia. 2018. Dendral,

[5] Wikipedia. 2018. Sistem Pakar,

[6] Elnow. 2013. Sistem Berbasis Pengetahuan,

[7] http://eprints.binadarma.ac.id/415/