Senin, 30 Desember 2019

TUGAS - TUGAS SEORANG ANALIS SISTEM



TUGAS ANALIS SISTEM



Analisis Sistem
Yang dimaksud dengan Analisis sistem ialah penguraian suatu sistem informasi yang sudah utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan dapat menidentifikasi. Dan menevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem sehingga nantinya dapat dilakukan perbaikan atau pengembangan.

Fungsi Analisis Sistem
Adapun beberapa fungsi analisis sistem yang diantaranya yaitu:
1.      Dapat menidentifikasikan berbagai masalah dari pemakai “user”.

2.      Menentukan secara jelas mengenai sasaran yang harus dica[ai untuk dapat memenuhi kebutuhan pemakai.

3.      Dapat memilih metode alternatif dalam memecahkan masalah pada sistem.

4.      Dapat merencanakan maupun menerapkan rancangan sistem sesuai dengan apa yang diinginkan pemakai.

Tugas Umum dan Teknis dari Sistem Analisis
Adapun tugas umum dan teknis dari Sistem Analisis, yaitu:
1.   Menghimpun dan menganalisa dokumen/file yang berhubungan dengan sistem yang sedang berjalan
2.  Menyusun dan menyampaikan laporan guna perbaikan sistem yang sedang berjalan pada pengguna
3.    Merancang sistem perbaikan dan mengidentifikasi aplikasi untuk penerapannya pada komputer
4.   Melakukan analisa, menyususn anggaran maupun keuntungan yang didapatkan pada sistem baru
5.      Mengawasi berbagai aktivitas yang terjadi pada sistem yang baru dibuat.

Tugas Teknis Sistem Analisis
Adapun teknis dari sistem analisis yaitu:
1.      Mempersiapkan gambaran kerja dalam sistem yang baru.

2.      Menyusun prosedur untuk pengawasan kerja.

3.      Menyusun Data Flow Diagram (DFD), Structured Analysis and Design Technique (SADT) dan FlowChart untuk melaksanakan perancangan pada sistem yang baru dengan lebih mendetail.

4.      Merancang pola penagawan pada data yang bersifat sangat penting.

5.      Menjalankan penyusunan terhadap dokumen dan juga berbagai file agar dapat digunakan pada komputer agar sistem yang baru dibuat dapat berjalan dengan efektif dan lancar.

6.      Menjalankan perancangan pada bentuk input ataupun outputnya agar lebih mudah dibaca dan dipahami pengguna.

7.      Menyusun dokumentasi yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan sistem analis dalam merancang suatu sistem baru.

REFERENSI
https://id.wikipedia.org › wiki › Analis_sistem
https://forum.teropong.id/2017/09/10/pengertian-analisis-sistem-tujuan-fungsi-tugas-langakah-kerja-dan-tahapan-analisis-sistem/










Senin, 11 November 2019

Contoh Study Kasus Audit Sistem Informasi pada Digital Library System


(Studi Kasus pada  Universitas A)  Audit Sistem pada Digital Library System

Digital library merupakan dampak dari perkembangan teknologi informasi, dimana saat ini dibutuhkan ketersediaan dokumen dalam bentuk digital sehingga dapat digunakan kembali atau dimodifikasi oleh pengguna untuk tujuan tertentu, misalnya untuk penyusunan karya ilmiah.

Sampai saat ini sudah banyak universitas da perguruan tinggi yang memiliki digital libarary yang dapat diakskes dan memberikan akomendasi.

Dalam contoh kasus study kasus Audit Sistem Informasi disini saya mengambil contoh dari sebuah jurnal, yang mana penelitian tersebut menganalisa Audit sistem Informasi pada Digital System Universitas yang ada di Bandung yang telah memilik memiliki digital library dengan tujuan menyediakan dokumen-dokumen yang dibutuhkan mahasiswanya seperti materi-materi kuliah, dokumen tugas akhir mahasiswa yang telah selesai sidang, dengan demikian mahasiswa dapat membaca dan/atau mengunduh dokumen digital tersebut sesuai keperluan mereka.

Tujuan pengukuran terhadap sistem informasi adalah untuk meyakinkan manajemen bahwa apakah kinerja sistem informasi yang ada pada organisasi nya sesuai dengan perencanaan dan tujuan usaha yang dimilikinya. Audit Sistem pada Digital Library merupakan wujud dari pengukuran tersebut. 
Secara umum kegiatan di dalam audit sistem yaitu :

1.        Mengumpulkan bukti
2.      Mengevaluasi bukti, adalah data yang menggambarkan kondisi nyata yaitu menyebarkan kuesioner secara acak kepada mahasiswa

Berdasarkan hasil pengumpulan bukti dari berbagai pertanyaan yang dilakukan secara kuesioner maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.      Kendali Input. Bagi mahasiswa yang sudah pernah menggunakan Digital Library, sebagian besar sudah mengetahui cara untuk login. Hal ini dikarenakan adanya validasi user yang tidak rumit (menggunakan NIM mahasiswa) dan validasi password yang baik dari aplikasi.

2.       Kendali Komunikasi. Kesesuaian link dan e- book memuaskan atau sangat memuaskan, hal input dikarenakan judul link tepat dengan e-book (isi e-book). Untuk kecepatan akses e-book tidak/kurang memuaskan dikarenakan lambatnya jaringan komunikasi. Hal ini dapat dikarenakan desain web yang tidak efektif atau kapasitas media penyipanan yang kecil dari web hosting nya atau dapat juga dikarenakan penyimpanan data di tabel yang tidak efisien menyebabkan aplikasi lama dalam mengakses data di basis data.

3.       Kendali Pemrosesan dan Basis Data. Sebagian menjawab fasilitas pencarian Search pada Digital Library memuaskan dikarenakan mudah pengoperasiannya, sedangkan sebagian lagi menjawab sulit hal ini dapat dikarenakan pengoperasiannya atau filtering datanya kurang baik. Mengenai kelengkapan menu e-book (atau ketersediaan sumber e-book) sebagian besar menjawab ketersediaan e-book biasa saja, namun ada juga yang menjawab lengkap.

4.         Kendali Output. Mengenai pertanyaan user friendly, sebagian besar menyatakan sudah sesuai dan jelas. Sedangkan mengenai tampilan e-Book sebagian besar menjawab kurang puas, namun sebagian lagi mengatakan sudah puas. Hal ini dapat dikarenakan tampilan e-Book tidak nyaman dibaca, dapat karena font e-Book terlalu kecil sehingga dalam 1 halaman user harus menggeser-geser scrollbar agar dapat membaca 1 halaman penuh.

Berdasarkan hasil evaluasi , maka terdapat beberapa rekomendasi di bawah ini :

1.      Kecepatan akses e-Book masih dirasakan lambat. Disarankan untuk membuat desain web yang lebih efisien, menambah media penyimpanan saat hosting web dan/atau memperbaiki struktur tabel.

2.      Kecepatan search e-Book masih dirasakan lambat. Dikarenakan fasilitas search yang tidak menggunakan filtering yang efektif dan efisien. Sebaiknya pada fasilitas search dibolehkan menginputkan satu kata atau lebih dari satu kata dan pencarian tidak hanya berdasarkan judul e- Book melainkan dapat dikategorikan ke beberapa subtopik.

3.       Kelengkapan e-Book masih dirasa biasa saja. Disarankan untuk menambah koleksi materi kuliah dan tugas akhir, dari berbagai jurusan dan dikategorikan lagi ke dalam bidang minat, mata kuliah dan dosen.

4.      Tampilan e-Book dirasakan masih kurang. Disarankan agar menyiapkan e-Book dalam bentuk interaktif, misalkan ada tombol next,previous, down dan top. Sehingga memudahkan pembacaan e-Book bagi mahasiswa.


REFERENSI

http://journals.telkomuniversity.ac.id/aptikom/article/download/661/519/









Senin, 14 Oktober 2019

AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI



Definisi Audit Teknologi Informasi
Audit Teknologi Informasi atau Information System Audit disebut juga EDP Audit (Electronc Data Processing Audit) atau computer audit merupakan suatu proses dikumpulkannya data dan dievakuasinya bukti untuk menetapkan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi sudah diterapkan dan menerapkan sistem pengendalian internal yang sudah sepadan, seluruh aktiva dilindungi dengan baik atau disalahgunakan dan juga terjamin integritas data, keandalan dan juga efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan informasi berbasis komputer.
Audit sistem informasi merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain traditional audit, manajemen sistem informasi, sistem informasi akuntansi, ilmu komputer, dan behavioral science. Menurut Ron Weber (2010) audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti–bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien.
Ruang Lingkup Audit Sistem Informasi
Ruang lingkup Audit Sistem Informasi (SI) sebagai audit operasional terhadap fungsi sistem informasi (IT governance), audit objective-nya adalah melakukan assessment terhadap efektifitas, efisiensi, dan ekonomis tidaknya pengelolaan sistem informasi suatu organisasi.
Audit SI dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen puncak agar manajemen mempunyai “a clear assessment” terhadap sistem informasi yang diimplementasikan pada organisasi tersebut. Misalnya, bahwa application software yang ada telah dianalisis dan didesain dengan baik, telah diimplementasikan dengan security features yang memadai.
Perlu dipahami bahwa audit SI tidak harus selalu merupakan penugasan lengkap mencakup seluruh aspek. Penugasan audit SI mungkin mencakup semua, tetapi bisa dengan beberapa variasi, atau beberapa aspek saja: suatu audit mungkin hanya menitikberatkan fokus pada satu aspek saja, atau beberapa aspek yang penting sesuai kebutuhan organisasi tersebut.
Meskipun hakekatnya keseluruhan aspek IT Governance tersebut sesungguhnya penting untuk diaudit dalam rangka peningkatan mutu sistem, namun itu tidak bersifat harus (it is not mandatory). Bisa saja dilakukan penugasan-penugasan audit yang berbeda untuk satu atau beberapa aspek, tidak harus sekali “gebrak” (to do all of them in one assignment). Salah satu alasannya adalah memang kompetensi/keterampilan yang diperlukan bagi auditor untuk setiap aspek tersebut bisa berbeda. Oleh karena itu aspek sebetulnya ada keterkaitan, dan semuanya adalah penting, maka bila dilakukan audit secara terpisah-pisah, manajemen harus mendapat gambaran umum (overview) yang jelas dan terpadu (the overview is critical).
Jadi, terdapat berbagai jenis penugasan audit sistem informasi yang dapat dilaksanakan pada suatu organisasi, misalnya sebagai berikut:
  1. Untuk mengidentifikasi sistem yang ada (inventory existing systems), baik yang ada pada tiap divisi/unit/departemen ataupun yang digunakan menyeluruh.
  2. Untuk dapat lebih memahami seberapa besar sistem informasi mendukung kebutuhan strategis perusahaan, operasi perusahaan, mendukung kegaitan operasional departemen/unit/divisi, kelompok kerja, maupun para petugas dalam melaksanakan kegiatannya. 
  3. Untuk mengetahui pada bidang atau area mana, fungsi, kegiatan atau business processes yang didukung dengan sistem serta teknologi informasi yang ada. 
  4. Untuk menganalisis tingkat pentingnya data/informasi yang dihasilkan oleh sistem dalam rangka mendukung kebutuhan para pemakainya. 
  5. Untuk mengetahui keterkaitan antara data, sistem pengolahan dan transfer informasi. 
  6. Untuk mengidentifikasi apakah ada kesenjangan (gap) antara sistem dengan kebutuhan. 
  7. Untuk membuat peta (map) dari information flows yang ada.
Tujuan Audit Teknologi Informasi
Internal audit memiliki tujuan dalam manajemen organisasi/perusahaan. Menurut Hiro Tugiman (2006) internal audit memiliki tujuan membantu anggota organisasi agar dapat menjalankan tugas dengan efektif. Dalam aktivitas internal audit berusaha melakukan analisis dan memberikan berbagai saran dan penilaian. Proses pemeriksaan audit meliputi pengawasan yang efektif dengan cost yang normal.
Pada pencapaian tujuan dari internal audit maka auditor harus melakukan beberapa hal sebagai berikut :
  1. Memastikan terkait peraturan dan prosedur yang harus dipatuhi oleh seluruh elemen manajemen.
  2. Memberi penilaian baik dan meningkatkan pengawasan efektif dengan biaya sewajarnya serta mengidentifikasi sistem pengendalian yang diterapkan yang meliputi pengendalian internal manajemen dan kegiatan operasional yang berkaitan.
  3. Memastikan bahwa seluruh aset perusahaan dijaga dengan penuh tanggung jawab dari penyalahgunaan, kehilangan, korupsi dan hal-hal semisal.
  4. Mengajukan berbagai saran dalam rangka memperbaiki sistem operasional perusahaan agar lebih efektif dan efisien.
  5. Memberi nilai terkait mutu dan kualitas kerja kepada setiap bagian yang ditunjuk manajemen perusahaan.
  6. Memastikan bahwa data yang dimiliki dan diolah di dalam perusahaan dapat dipertanggungjawabkan. 

Alasan Audit Teknologi Informasi
Menurut Weber (1999) terdapat beberapa alasan mendasar mengapa organisasi perlu melakukan audit sebagai evaluasi dan pengendalian terhadap sistem yang digunakan oleh organisasi : 
1.     Pencegahan terhadap biaya organisasi untuk data yang hilang
Kehilangan data dapat terjadi karena ketidakmampuan pengendalian terhadap pemakaian komputer. Kelalaian dengan tidak menyediakan backup yang memadai terhadap file data, sehingga kehilangan file dapat terjadi karena program komputer yang rusak, adanya sabotase, atau kerusakan normal yang membuat file tersebut tidak dapat diperbaiki sehingga akhirnya membuat kelanjutan operasional organisasi menjadi terganggu.
2.     Pengambilan keputusan yang tidak sesuai
Membuat keputusan yang berkualitas tergantung pada kualitas data yang akurat dan kualitas dari proses pengambilan keputusan itu sendiri. Pentingnya data yang akurat bergantung kepada jenis keputusan yang akan dibuat oleh orang – orang yang berkepentingan di suatu organisasi.
3.     Penyalahgunaan komputer
Penyalahgunaan komputer memberikan pengaruh kuat terhadap pengembangan EDP audit maka untuk dapat memahami EDP audit diperlukan pemahaman yang baik terhadap beberapa kasus penyalahgunaan komputer yang pernah terjadi.
4.     Nilai dari perangkat keras komputer, perangkat lunak dan personel
Disamping data, hardware dan software serta personel komputer juga merupakan sumber daya yang kritikal bagi suatu organisasi, walaupun investasi hardware perusahaan sudah dilindungi oleh asuransi, tetapi kehilangan hardware baik terjadi karena kesengajaan maupun ketidaksengajaan dapat mengakibatkan gangguan. Jika software rusak akan mengganggu jalannya operasional dan bila software dicuri maka informasi yang rahasia dapat dijual kepada kompetitor. Personel adalah sumber daya yang paling berharga, mereka harus dididik dengan baik agar menjadi tenaga handal dibidang komputer yang profesional.
5.     Biaya yang tinggi untuk kerusakan komputer
Saat ini pemakaian komputer sudah sangat meluas dan dilakukan juga terhadap fungsi kritis pada kehidupan kita. Kesalahan yang terjadi pada komputer memberikan implikasi yang luar biasa, sebagai contoh data error mengakibatkan jatuhnya pesawat di Antartika yang menyebabkan 257 orang meninggal atau seseorang divonis masuk penjara karena kesalahan data di komputer.
6.     Kerahasiaan
Banyak data tentang diri pribadi yang saat ini dapat diperoleh dengan cepat, dengan adanya komputerisasi kependudukan maka data mengenai seseorang dapat segera diketahui termasuk hal – hal pribadi.
7.     Pengontrolan penggunaan komputer
Teknologi adalah hal yang alami, tidak ada teknologi yang baik atau buruk. Pengguna teknologi tersebut yang dapat menentukan apakah teknologi itu akan menjadi baik atau malah menimbulkan gangguan. Banyak keputusan yang harus diambil untuk mengetahui apakah komputer digunakan untuk suatu hal yang baik atau buruk. 

Dampak Teknologi Informasi dalam proses Audit 

Para auditor bertanggung jawab untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal, mereka harus memiliki pengetahuan mengenai pengendalian umum dan aplikasi, apakah klien menggunakan aplikasi TI yang sederhana atau yang kompleks. Pengetahuan akan pengendalian umum meningkatkan kemampuan auditor untuk mengukur dan mengandalkan pengendalian aplikasi yang efektif untuk mengurangi risiko pengendalian untuk tujuan audit yang terkait. Bagi auditor perusahaan publik yang harus menerbitkan opini atas pengendalian intrenal terhadap laporan keuangan, pengetahuan terhadap umum maupun pengendalian aplikasi merupakan hal yang penting

REFERENSI
http://maksi.febulm.ac.id/index.php/info-kampus/artikel-paper-jurnal-akuntansi/item/47-audit-sistem-informasi-dan-penggunaannya



Sabtu, 29 Juni 2019

DESKRIPSI TUGAS PENGANTAR ANIMASI DAN DESAIN GRAFIS


PRINSIP ANIMASI DAN FUNGSI DASAR DALAM CUPLIKAN ANIMASI 
"NUSA DAN RARA"


Pengertian Animasi adalah gambar bergerak yang berasal dari kumpulan berbagai objek yang disusun secara khusus sehingga bergerak sesuai alur yang sudah ditentukan pada setiap hitungan waktu. Objek yang dimaksud adalah gambar manusia, tulisan teks, gambar hewan, gambar tumbuhan, gedung, dan lain sebagainya, kali ini saya akan menjelaskan beberapa fungsi dari prinsip animasi yang digunakan dalam cuplikan animasi yang akan saya bahas yaitu dengan judul Animasi Nusa dan Rara yang mana sebagai film kartun animasi bertemakan islami  yang menceritakan edukasi  atau pembelajaran mengenai agama islam, animasi Nusa dan Rara dibuat dengan baik dari segi audio, animasi, pesan dll.



Pada Film animasi Nusa dan Rara dibutuhkan pengaplikasiannya yaitu dalam proses pembuatan tidak lepas dari 12 prinsip animasi dan motion capture yang saling terintegrasi dan saling mendunkung pembuatan aplikasi yang mampu membuat keaklerasian dalam membuat dengan kualitas gerakan yang baik dan waktu yang relatif



1.      Solid drawing dan appeal yaitu bisa kita lihat dari sisi pembuatan sketsa dan daya tarik pada tiap-tiap karakter


2.      Straight ahead dan Pose to pose ini adalah prinsip yang wajib agar dapat digunakan dalam proses menggerakan karakter saat melakukan proses animasi secara manual, dalam pendekatan pose to pose metode ini menawarkan perencanaan dan kejelasan dalam proses animasi

3.      Follow Throygh and Overlaping Action
Merupakan gerakan susulan dari kiri ke kanan terjasi setelah berhentinya pada karakter atau benda yang melakukan.

4.     Staging
Menampilkan gerak pada keseluruhan aadegan yang tampak jelas dan detail yaitu mencakup beberapa suasana atau mood pada setiap karakter sehingga penyajian ide sangat jelas dalam suatu tindakan, kepribadian dan ekspresi

5.     Gerakan Pendukung (Secondary Action)
Gerakan ini adalah membuat berbagai gerakan pendukung untuk melengkapi karakater pada ekspres ataupun terlihat nyata
REFERENSI

http://animationforus.weebly.com/pengertian-12-prinsip-animasi.html\http://piksel.co.id/12-prinsip-dasar-animasi/






Sabtu, 15 Juni 2019

PRINSIP DAN FUNGSI DASAR ANIMASI


Pada Tugas kali ini saya akan menjelaskan beberapa fungsi dari prinsip animasi yang digunakan dalam cuplikan animasi yang akan saya bahas yaitu dengan judul Animasi Nusa dan Rara yang mana sebagai film kartun animasi bertemakan islami  yang menceritakan edukasi  atau pembelajaran mengenai agama islam, animas Nusa dan Rara dibuat dengan baik dari segi audio, animasi, pesan dll.
Dalam cuplikan ini " Sahur Pertama Nusa dan Rara"
 

Adapun dalam pengaplikasiannya yaitu dalam proses pembuatan tidak lepas dari 12 prinsip animasi dan motion capture yang saling terintegrasi dan saling mendukung pembuatan aplikasi yang mampu membuat keaklerasian dalam membuat dengan kualitas gerakan yang baik dan waktu yang relatif adapun beberapa prinsip  animasi yang terkadung dalam cuplikan animasi ini yaitu :
1.      Solid drawing dan appeal yaitu bisa kita lihat dari sisi pembuatan sketsa dan daya tarik pada tiap-tiap karakter
2.      Straight ahead dan Pose to pose ini adalah prinsip yang wajib agar dapat digunakan dalam proses menggerakan karakter saat melakukan proses animasi secara manual, dalam pendekatan pose to pose metode ini menawarkan perencanaan dan kejelasan dalam proses animasi
3.      Follow Throygh and Overlaping Action
Merupakan gerakan susulan dari kiri ke kanan terjasi setelah berhentinya pada karakter atau benda yang melakukan.
4.      Staging
Menampilkan gerak pada keseluruhan aadegan yang tampak jelas dan detail yaitu mencakup beberapa suasana atau mood pada setiap karakter sehingga penyajian ide sangat jelas dalam suatu tindakan, kepribadian dan ekspresi.
5.      Ease in & ease out dan timing yang digunakan dalam pengaturan pada waktu, ease in  & ease out sebagai gerak pada karakter secara natural, sedangkan pada timing agar dapat dimanipulasi dan memberikan kesan bahwa kartu tersebut dari animasi
6.      Archs yaitu membuat penggerakan animasi dapat menjadi lebih alami, khususnya pada gerakan manusia dan hewan. Cara berpikir dari prinsip ini adalah seperti sebuah pendulum. Semua gerakan tangan, kaki, memutar kepala, dan gerakan bola mata semuanya dilakukan dengan mengikuti sebuah kurva. Prinsip ini biasanya diaplikasikan pada saat kita membuat inbetweening. Dengan Arch bisa membuat dimensi pada gerakan animasi contoh membuat kepala sedikit menunduk dan pada saatmenolehkan kepala akan membuat gerakan tampak lebih alami.

REFERENSI
http://animationforus.weebly.com/pengertian-12-prinsip-animasi.html\http://piksel.co.id/12-prinsip-dasar-animasi/

Sabtu, 13 April 2019

Minggu, 13 Januari 2019

SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN (Knowledge Bases System)



SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN (Knowledge Bases System)


DEFINISI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN

Suatu bidang dari ilmu yang mampu menyimpan pengetahuan dari para ahli. Sistem cerdas dapat menampung semua pengetahuan para pakar yang berkompeten dalam bidang yang berkaitan. Pengetahuan ini kemudian digunakan sebagai media konsultasi, pengetahuan yang dimiliki oleh sistem pakar ini kemudian digunakan sebagai dasar pertanyaan untuk konsultasi. kecerdasan buatan yang dirancang untuk membuat sebuah sistem pendukung keputusan dengan memasukkan unsur-unsur keahlian dari satu atau lebih orang pakar kedalam suatu konsep terprogram (Code Base Concept) dalam rangka pengambilan keputusan.

Contoh sistem berbasis pengetahuan diantara lain :

1.      Kemampuan untuk dapat dilatih

2.      Kemampuan mengolah data

3.      Mengingat kembali kondisi yang pernah dialami

4.      Kemampuan untuk menyimpan kepakaran seorang ahli 


SEJARAH SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN


Sistem Pakar petama kali dikembangkan oleh komunitas AI (Artificial Intellegence) pada pertengahan tahun 1956. Sistem Pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon (Sri Kusumadewi, 2003). GPS dan program-program serupa ini mengalami kegagalan dikarenakan cakupannya yang terlalu luas sehingga terkadang justru meninggalkan pengetahuan-pengetahuan penting yang seharusnya disediakan.

Pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL, oleh Edward Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN.

Pada awal tahun 1980-an, teknologi Sistem Pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar dilihat dari hasil menyatakan akan selalu mengalami perkembangan setiap tahunya


KONSEP SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN

Pakar adalah serang yang mempunyai pengetahuan, penilai, dan pengalaman dengan metoe yang khusus, serta mampu untuk menerapkan bakat dalam pemberi nasihat yang memecahkan masalah, pakar mempunyai beberappa konsep yaitu pertama, mampu memecahkan berbagai masalah dan yang kedua sebagai pakar relatif

Biasanya pakar manusia mampu melakukan hal berikut :   Mengenali dan merumuskan persoalan, Memecahkan persoalan dengan cepat dan tepat, Menjelaskan solusi tersebut, Belajar dari pengalaman, Menyusun ulang pengetahuan, Membagi-bagi aturan jika diperlukan, Menetapkan relevansi Keahlian adalah pengetahuan ekstensif yang spesifik terhadap tugas yang dimiliki pakar.

Keahlian sering dicapai dari pelatihan, sering membaca, dan mempraktikkan. Keahlian terkadang mencakupi pengetahuan eksplisit, misalnya teori yang dipelajari dari buku teks atau kelas, dan pengetahuan implisit yang diperoleh dari pengalaman. Pengembangan sistem pakar dibagi menjadi dua generasi. Rata-rata sistem pakar di generasi pertama menggunakan aturan jika-maka untuk merepresentasikan dan menyimpan pengetahuannya. Sistem pakar generasi kedua sangat lebih fleksibel dalam mengadopsi dan membrikan banyak representasi pengetahuan juga metode pertimbangan. 

Pengalihan dari beberapa ahli media elektronik contohnya komputer yang mana diahlikan lagi pada orang yang tidak ahlinya yang mana merupakan wujud tujuan utama pada sistem berbasis pengetahuan, pada proses ini membutuhkan 4 kategori aktivitas yaitu : pengetahuan tambahan (komputer), inferensi pengetahuan dan pengalihan pengetahuan kepada user, lalu pengetahuan disimpan di komputer yang biasa disebut basis pengetahuan

Salah satu fitur yang dimiliki sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar. Apabila kemampuan ini  sudah diterapkan pada keahlian dan sebagai basis pengetahuan juga tersedia dalam program yang mampu nantinya akan mengakses basis data, maka komputer harus bisa membuat program untuk metode inferensi. Proses inferensi yang diterapkan dalam bentuk motor inferensi (inference engine). Dan setiap sub sistem mempunyai sifat dari sistem tersendiri yaitu untuk menjalankan suatu fungsi pada sistem tertentu yang akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

Ada beberapa alasan untuk suatu perusahaan bila ingin mangadopsi sistem pakar, untuk yang pertama yaitu sistem pakar di suatu perusahaan/instansi bisa pensiun, keluar, atau telah meninggal. Kedua, pengetahuan harus didokumentasikan atau juga dianalisis. Dan yang terakhir pendidikan serta pelatihan adalah hal penting tetapi merupakan tugas sulit. Karna sistem pakar memungkinkan pengetahuan ditransfer lebih mudah dengan biaya lebih rendah. 


PENJELASAN DAN CONTOH STUDY KASUS DI DUNIA NYATA

Yaitu dari study kasus yang saya cari, adalah pembuatan Sistem pakar untuk diagnosa penyakit pada saluran percernaan dengan berbasis pengetahuan yang merupakan (STUDI KASUS)

Dari Mahasiswa pascasarjana. Universitas Bina Darma, Palembang.

Pada sistem pakar ini mana menganalisa sebuah sistem pakar  dengan masalah Bagaimana Membuat Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Pada Saluran Pencernaan Dengan Basis Pengetahuan dengan mengunakan bahasa pemrograman Delphi 2007”, sistem pakar ini digunakan untuk membantu dan mempermudah dalam mendiagnosis penyakit yang berhubungan dengan pencernaan, adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini bersifat desktifsi atau suatu metode mengungkapkan fakta suatu masalah dan keadaan sebagai mana adanya dengan mengumpulkan data

Pada sistem pakar pendeteksi penyakit saluran pencernaan  berbasis dialog ini diberikan pembatasan masalah sebagai berikut:

·     Sistem pakar dibuat untuk mendeteksu penyakit saluran percernaan melalui mekanisme berbasis dialog

·      Pada basis dialog yang di gunakan hanya sebuah jawaban Ya atau Tidak karena basis pengetahuan dari suatu sistem pakar yaitu merupakan sebuah data yang pasti

·     Alur pada sistem pakar ini meliputi data penyakit, data konsultasi, data gejala, data pertanyaan, data keputusan data jawaban.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang bersifat deskrifsi, yaitu suatu metode atau usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagai mana adanya dengan mengumpulkan data


DAFTAR PUSTAKA


[1] Sistem Pakar. 2014. Pengertian dan Sejarah Sistem Pakar, http://contohsistempakar.blogspot.com/2014/10/pengertian-dan-sejarah-sistem-pakar.html

[2] Sopyan,Denis. 2008. Sistem Cerdas Berbasis Pengetahuan, http://denissopyan2004.blogspot.com/2008/11/21-sistem-cerdas-berbasis-pengetahuan.html

[3] Ilmu Hukum. 2011. Konsep Dasar Sistem Pakar,

[4] Wikipedia. 2018. Dendral,

[5] Wikipedia. 2018. Sistem Pakar,

[6] Elnow. 2013. Sistem Berbasis Pengetahuan,

[7] http://eprints.binadarma.ac.id/415/